BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Peran pemuda dalam
pembangunan bangsa sangatlah penting dan telah dibuktikan didalam berbagai
peran pemuda. Pemuda adalah generasi penerus bangsa dan penentu masa depan
sebuah bangsa dan manusia yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan
kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan bangsa. Ada
3 macam pemuda yaitu:
1. Pemuda Urakan
Pemuda
yang ingin merubah kebudayaan masyarakat dan mengambil manfaat untuk keuntungan
sendiri
2. Pemuda Radikal
Pemuda
yang merubah kebudayaan masyarakat tanpa melihat dampak kedepannya.
3. Pemuda Religius
Pemuda
yang sehari harinya selalu mentaati perintah agamanya dan menjauhi larangan
larangannya.
Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana
seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup,
nilai-nilai, dan norma-norma sosial yang terdapat dalam masyarakat agar dapat
diterima oleh masyarakatnya. Berikut pengertian sosialisasi menurut para ahli:
a. Charlotte
Buhler
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan
menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir kelompoknya agar ia dapat
berperan dan berfungsi dengan kelompoknya.
b. Peter
Berger
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta
memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk
kepribadiannya.
c. Paul
B. Horton
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta
memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk
kepribadiannya.
d. Soerjono
Soekanto
Sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga
masyarakat yang baru.
Melalui proses sosialisasi, seorang pemuda akan memiliki cara berpikir
dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Maka, tingkah laku seseorang akan dapat
diramalkan. Dengan proses sosialisasi, seseorang menjadi tau bagaimana ia
mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya.
Dari keadaan belum tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan beradab. Kepribadian
melalui proses sosialisasi dapat terbentuk. Dalam hal ini sosialisasi diartikan
sebagai proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri,
bagaimana cara hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya agar dapat berperan
dan berfungsi dalam kelompoknya.
Oleh karena itu proses sosialisasi melahirkan kepribadian seseorang.
Kepribadian sebagai suatu prosuk sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap diri
sendri dan memandang adanya pribadi orang lain di luar dirinya. Kesadaran
terhadap diri sendiri membuat timbulnya indvidual kepribadian. Asal mula
timbulnya kepribadian:
1. Dalam
proses sosialisasi mendapat bayangan dirinya, yaitu setelah memperhatikan cara
orang lain memandang dan memperlakukan dirinya. Misalnya ia tidak disukai,
tidak dihargai, tidak dipercaya; atau sebaliknya, dia disayangi dan dapat dipercaya
2. Dalam
proses sosialisasi juga membentuk kepribadian yang ideal. Orang bersangkutan
mengetahui dengan pasti apa-apa yang harus ia lakukan agar memperoleh penghargaan
dari orang lain. Bentuk-bentuk kedirian ini berguna dalam meningkatkan ketaatan
anak terhadap norma-norma sosial
Bertitik tolak dari pengertian pemuda, maka sosialisasi pemuda dimulai
dari umur remaja dalam lingkungan keluarga, tetangga, sekolah, dan jalur
organisasi formal atau informal untuk berperan sebagai mahluk sosial, mahluk
individual bagi pemuda.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pemuda
dalam sosialisasi
Melalui proses
sosialisasi, seorang pemuda akan dikaruniai pemikiran dan kehidupan yang luar
biasa. Dengan demikian, tingkah laku seseorang akan dapat dibaca. Dengan proses
sosialisasi, seseorang menjadi tau bagaimana ia mesti bertingkah laku di
tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari keadaan belum
tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan beradab. Kepribadian melalui
proses sosialisasi dapat terbentuk. Dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai
proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaiman
cari hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya agar dapat berperan dan
berfungsi dalam kelompoknya. Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar
kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya dengan sistem sosial.
Proses sosialisasi
banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang
bersangkutan. Sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok
melalui pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu proses sosialisasi
melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang. Kepribadian sebagai suatu hasil
dari sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap diri sendri atau yang sering
disebut individual. Kesadaran terhadap diri sendiri membuat timbulnya keegoisan.
B. Peranan Sosial
Mahasiswa dan Pemuda di Masyarakat
Pada masa tahun 1990 sampai tahun 2000-an demonstrasi masih marak di
berbagai tempat. Pada masa itu mahasiswa dan pemuda menyebutkan dirinya sebagai
Gerakan Moral. Sedangkan pada mahasiswa yang lain gerakan mahasiswa menyebutkan
dirinya sebagai gerakan Politik.
Mahasiswa menjadi pecah. Tidak menjadi rahasia umum lagi mahasiswa
dibayar untuk berdemonstrasi. Peranan sosial mahasiswa dan pemuda di
masyarakat, kurang lebih sama dengan peran warga yang lainnya di masyarakat.
Mahasiswa mendapat tempat istimewa karena mereka dianggap kaum intelektual yang
sedang menempuh pendidikan. Pada saatnya nanti sewaktu mahasiswa lulus kuliah,
ia akan mencari kerja dan menempuh kehidupan yang relatif sama dengan warga
yang lain.
C. Potensi-Potensi
Generasi Muda
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda yang perlu dikembangkan
adalah sebagai berikut :
1. Idealisme
dan daya kritis
Secara sosiologis generasi muda belum sempurna dalam tatanan yang ada,
sehingga ia dapat melihat kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari
gagasan baru. Rasa idealisme dan daya kritis perlu dilengkapi landasan rasa
tanggung jawab yang seimbang.
2. Dinamika
dan kreativitas
Adanya idealisme pada generasi muda, menyebabkan mereka memiliki potensi
kedinamisan dan kreativitas, yakni kemampaun dan kesediaan untuk mengadakan
perubahan, pembaharuan, dan penyempurnaan kekurangan yang ada ataupun
mengemukakan gagasan yang baru.
3. Keberanian
mengambil resiko
Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat
meleset, terhambat atau gagal. Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika
ingin memperoleh kemajuan. Generasi muda dapat dilibatkan pada usaha-usaha yang
mengandung resiko. Untuk itu diperlukan kesiapan pengetahuan, perhitungan, dan
keterampilan dari generasi muda sehingga mampu memberi kualitas yang baik untuk
berani mengambil resiko.
D. Masalah-masalah generasi muda
Generasi muda dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya menghadapi
berbagai permasalahan yang perlu diupayakan penanggulangannya dengan melibatkan
semua pihak. Permasalahan umum yang dihadapi oleh generasi muda di Indonesia
dewasa ini antara lain sebagai berikut :
1. Terbatasnya
lapangan kerja yang tersedia. Dengan adanya pengangguran dapat merupakan beban
bagi keluarga maupun negara sehingga dapat menimbulkan permasalahan lainnya.
2. Penyalahgunaan Obat Narkotika dan Zat Adiktif
lainnya yang merusak fisik dan mental bangsa.
3. Masih adanya anak-anak yang hidup
menggelandang.
4. Pergaulan bebas diantara muda-mudi yang menunjukkan gejala penyimpangan
perilaku.
5. Masuknya
budaya barat yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita yang dapat
merusak mental generasi muda.
E. Usaha
Menanggulangi Permasalahan Pemuda
Cara yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu
orang tua harus sering menasehati, memberi bimbingan, dan memberi pengarahan
kepada anaknya agar menjadi pemuda yang mudah bersosialisasi dan bisa hidup
mandiri tanpa upaya dan dana orang tuanya. Hal ini bergantung pada diri pemuda
itu sendiri. Jika menurut mereka nasehat tersebut dapat membantu untuk
mengatasi permasalahannya, maka mereka akan melakukannya. Dan jika mereka tidak
membutuhkan nasehat, maka mereka tidak akan melakukannya. Tetapi pemuda yang
baik adalah pemuda yang selalu mendengarkan nasehat - nasehat yang baik dari
orang tuanya.
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
1. Tujuan
pokok sosialisasi adalah individu harus diberi ilmu pengetahuan yang dibutuhkan
bagi kehidupan kelak di masyarakat, individu harus mampu berkomunikasi secara
efektif dan mengembangkan kemampuannya, bertingkah laku secara norma atau tata
nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada masyarakat umum.
2. Potensi-potensi
yang terdapat pada generasi muda yang perlu dikembangkan adalah idealisme dan
daya kritis, dinamika dan kreativitas, dan keberanian mengambil resiko.
3. Pengembangan
potensi dapat dimulai dari lingkungan keluarga, orang tua dapat mengembangkan
potensi anak mereka sejak berusia balita, orang tua dapat mengarahkan apa dan
potensi yang dimiliki oleh anak mereka sehingga lahirlah generasi muda yang
memiliki potensi sesuai minat masing-masing anak.
4. Masalah-masalah
generasi muda diantaranya adalah menurunnya jiwa nasionalisme, kekurang pastian
yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya, belum seimbangnya
antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia,
tingginya jumlah putus sekolah, kekurangan lapangan kerja, kurangnya gizi yang
menghambat perkembangan kecerdasan, banyaknya perkawinan dibawah umur, penyalahgunaan
obat narkotika dan zat adiktif, masih adanya anak-anak yang hidup
menggelandang, pergaulan bebas diantara muda-mudi yang menunjukkan gejala
penyimpangan perilaku, masuknya budaya barat, dan masih merajalelanya kenakalan
remaja.
5. Faktor
penyebab permasalahan pemuda adalah kurang dalam mengendalikan diri, kurang
masa bersama keluarga, dan masalah ekonomi keluarga.
6. Usaha
menanggulangi permasalahan pemuda dapat dilakukan oleh lingkungan terutama
pendekatan oleh keluarga dan pendidikan.
Daftar Pustaka
Peranan Pemuda di dalam masyarakat http://laporannurainisolihat.blogspot.com
Sosialisasi dalam pemuda http://mamz.weebly.com/
Pengertian Sosialisasi http://ranggafebrianda.blogspot.com