31 Juli 2016

Mudik Tahunan Indonesia

Makalah
Ilmu Budaya Dasar
“Mudik Tahunan Indonesia”





https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCwaoeMg_fiCpOP3asRkKizXXRHdMNqySgQ_O4pJ2gaK7R86Kz1BWQOtXxcDsm9yGDW8SJJuF5iobqEHZ9Rq25JrVefGr0lUTwKwBUf3L1LJ5AeiDYww8S3eftUzq2V6lIBttU8qLKMDc6/s1600/Logo+Universitas+Gunadarma.jpg
Dibuat Oleh :
Muhammad Ferial Fahlevi (54415597)
Kelas 1IA08




FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Edi Fakhri
Kata Pengantar
            Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyusun Tugas Ilmu Budaya Dasar ini dengan baik dan tepat waktu.
            Seperti yang kita ketahui, mudik sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Indonesia (Muslim) ketika lebaran tiba, yang diadakan setahun sekali.
            Tugas ini saya buat untuk memberikan  penjelasan tentang tradisi mudik, sebab akibat mudik dan beberapa tradisi pengikutnya.
            Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun  makalah ini. Oleh karena itu,  kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, Bapak Edi Fakhri.
            Atas perhatian dan waktu Bapak, saya sampaikan banyak terima kasih.

                                                                                                               Depok, 31 Juli 2016









Mudik Tahunan Indonesia

A.   Pengertian Mudik
     Kata “mudik” punya arti naik yang dapat dimaknai secara spiritual, yakni upaya menaikkan spiritualitas kita agar lebih tinggi lagi setelah sekian waktu berada dalam kehidupan metropolitan dan kehilangan spiritualitas, karena dipenuhi persaingan dan pola hidup materialistik. Secara psikologis, mudik memberi sumber kekuatan mental baru.
Mudik merupakan istilah yang digunakan oleh orang-orang Jawa, yang kemudian menjadi populer ditelinga masyarakat Indonesia. Istilah ini berasal dari kata “udik” yang berarti arah hulu sungai, pegunungan, atau kampung/desa. Orang yang pulang ke kampung disebut “me-udik”, yang kemudian dipersingkat menjadi mudik.
B.    Dampak Mudik
a.      Dampak Positif
Dampak positif dari tradisi mudik yaitu dapat menjalin silahturahmi dengan keluarga dan saudara-saudara kita yang jarang kita temui . Dampak positif lainya dari aspek ekonomi, yaitu masuknya devisa dari luar negeri dalam jumlah yang cukup besar dari TKI di luar negeri yang hijrah kembali ke kampung halamannya masing-masing. Di samping itu juga makin luasnya peredaran uang dari daerah perkotaan ke daerah pedesaan sehingga menambah semarak di desa-desa.
b.     Dampak Negatif
Dampak negatif dari tradisi mudik  yaitu sering terjadi kemacetan di saat musimnya tradisi mudik karena banyaknya masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi, sampai-sampai banyak kecelakaan saat musim mudik. Paling banyak korban menggunakan sepeda motor, hal ini sering terjadi karena faktor sang pengemudi kelelahan/mengantuk atau pun terlalu banyak muatan yang di bawa saat berkendara. Dan dampak dari sisi sosiologinya adalah mudik sebagai sarana untuk Urbanisasi, karena mereka yang dari daerah berasumsi bahwa di kota besar mereka akan mudah mendapatkan perkerjaan. Hal ini menimbulkan tidak meratanya pembangunan, karena hanya terkonsentrasi ke kota-kota besar saja. 

C.    Fenomena Mudik
Fenomena mudik selalu terjadi setiap tahun menjelang Idul Fitri. Hal itu juga terjadi di Cina, menjelang Imlek, dan beberapa Negara ketika menjelang Natal. Mobilitas penduduk, pada saat-saat itu seperti meningkat pesat. Di Indonesia, terjadi arus luar biasa setiap tahun menjelang Idul Fitri, khususnya dari Jakarta ke seantero Indonesia.
Inilah sebuah fenomena yang terjadi setiap tahun, yang selalu luput dari penyelesaian. Pada akhirnya mudik menjadi hal yang membahagiakan tujuannya dan penderitaan fisik pada kenyataannya karena hal-hal yang dilalui oleh pemudik.
Mudik juga bisa menjadi semacam terapi yang menguatkan hubungan kekeluargaan. Dalam aspek psikologis, mudik akan membangkitkan kesegaran dan tenaga baru bila mereka kembali bekerja di kota. Oleh karena itu mudik Lebaran, selain menjadi tradisi tahunan, juga memiliki efek perbaikan hidup atau terapi untuk rasa kehilangan bagi mereka yang hidup jauh dari orang tua dan keluarga.

Kesimpulan
Tradisi mudik yang menjadi ciri khas kaum muslim bagi masyarakat Indonesia menjelang hari kemenangan tidak sepenuhnya berjalan sesuai yang diharapkan karena beberpa hal yang dapat menyebabkan hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan, kondisi tubuh yang tidak baik dan keadaan ekonomi yang tersedak.
Mudik atau pulang ke kampung halaman akan lebih baik dilakukan dengan memperhatikan beberapa factor internal seperti kondisi ekonomi, kesehatan keluarga dan kesiapan fisik juga factor external yaitu kondisi jalan dan jarak yang akan ditempuh.

Saran
Bertemu keluarga saat hari kemenangan memang hal yang sangat menyenangkan namun, tetap harus bisa memprioritaskan hal yang memang seharusnya diprioritaskan. Kesehatan dan keutuhan keluarga lebih penting daripada keinginan yang besar tanpa memperhatikan keadaan sekitar. Mudik dengan kondisi dan keadaan yang baik sangat sangat diperlukan.