14 April 2016

Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan

Makalah
Ilmu Budaya Dasar
“Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan”




Disusun oleh:
Muhammad Ferial Fahlevi (54415597)
Kelas 1IA08

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
Mata Kuliah: Ilmu Budaya Dasar
Dosen: Edi Fakhri







KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Berikut ini saya menyusun makalah tentang “Merumuskan Nilai-Nilai Budaya yang Menjadi Keunggulan Bangsa Indonesai” yang diambil dari buku Karya Koentjaraningrat yang berjudul Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan.
Melalui  kata pengantar ini saya lebih dahulu meminta maaf bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
           





Bekasi, 13 April 2016

Penyusun




BAB 1
PENDAHULUAN
Budaya adalah sistem yang kompleks perilaku, nilai-nilai, keyakinan, tradisi dan artefak, yang ditularkan melalui generasi. Mari kita menemukan makna budaya, dan signifikansi dalam kehidupan individu dan masyarakat.
Tanpa budaya, dan kebebasan relatif menyiratkan, masyarakat, bahkan ketika sempurna, tapi hutan. Inilah sebabnya mengapa setiap ciptaan otentik adalah hadiah untuk masa depan. ~ Albert Camus
Budaya adalah pola belajar perilaku, dan merupakan cara di mana seseorang hidup hidupnya. Ini merupakan bagian integral dari setiap masyarakat, dan menciptakan rasa memiliki dan kebersamaan di antara warga masyarakat tersebut. Budaya meliputi berbagai aspek komunikasi, sikap, etika, keyakinan, nilai-nilai, adat istiadat, norma, makanan, seni, perhiasan, gaya pakaian, dll Setiap masyarakat memiliki budaya yang berbeda, yang memberikan identitas dan keunikan.
Terlepas dari keragaman budaya yang luas, ada unsur-unsur tertentu dari kebudayaan yang bersifat universal. Mereka dikenal sebagai universal budaya, yang terdiri dari ciri-ciri perilaku tertentu dan pola yang dimiliki oleh semua budaya di seluruh dunia. Misalnya, mengklasifikasi hubungan, memiliki beberapa bentuk seni dan musik, penggunaan perhiasan, mengelompokkan orang sesuai dengan jenis kelamin dan usia, dll, yang umum di semua budaya di dunia.
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN

A.    Pengertian Budaya

Kata Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta, Budhayah, yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Dengan demikian budaya dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal dan cara hidup yang selalu berubah dan berkembang dari waktu ke waktu. Ada pendapat lain yang mengupas kata budaya sebagai suatu perkembangan dari kata majemuk budi-daya yang berarti daya dari budi.

B.     Pengertian Kebudayaan
Dalam hal ini, Prof. Dr. Koentjoroningrat mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusiadalam rangka kehidupanbermasyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Hal tersebut berarti bahwa hampir seluruh tindakan manusia adalah kebudayaan karena hanya sedikit tindakan manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang tak perlu dibiasakan dengan belajar, seperti tindakan naluri, refleks, beberapa tindakanakibat proses fisiologi, atau kelakuan apabila ia sedang membabi buta. Bahkan tidankan manusia yang merupakan kemampuan naluri yang terbawa oleh makhluk manusia dalamgennya bersamanya (seperti makan, minum, atau berjalan), juga dirombak olehnya menjadi tindakan yang berkebudayaan.
Kebudayaan menurut Ki Hajar Dewantara berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam dan zaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
Malinowski menyebutkan bahwa kebudayaan pada prinsipnya berdasarkan atas berbagai system kebutuhan manusia. Tiap tingkat kebutuhan itu menghadirkan corak budaya yang khas. Misalnya, guna memenuhi kebutuhan manusia akan keselamatannya maka timbul kebudayaan yang berupa perlindungan, yakni seperangkat budaya dalam bentuk tertentu, seperti lembaga kemasyarakatan.
E.B Taylor (1873:30) dalam bukunya Primitive Culture kebudayaan adalah suatu satu kesatuan atau jalinan kompleks, yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, susila, hokum, adat-istiadat dan kesanggupan-kesanggupan lain yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat.

C.     Perbedaan Budaya dan Kebudayaan
Dari tulisan di atas dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara budaya dan kebudayaan adalah bahwa budaya itu merupakan cipta, rasa dan karsa suatu masyarakat, sedangkan kebudayaan merupakan hasil dari cipta, rasa dan karsa masyarakat tersebut.

D.    Hubungan Budaya, Kebudayaan dan Sejarah
Sudah jelas dan pasti bahwa budaya atau kebudayaan itu memiliki sejarah sebagaimana ilmu-ilmu yang lain. Budaya dan kebudayaan merupakan salah satu ruang lingkup sejarah. Tanpa ada sejarah budaya atau kebudayaan, maka kita tidak akan tahu asal atau awal mula muncul dan perkembangannya. Misalnya saja, sejarah budaya Hindu dan Budha di Indonesia atau sejarah budaya Islam di Indonesia. Dengan melihat atau membaca sejarah, maka kita jadi tahu bagaimana sebuah kebudayaan Hindhu-Budha, Islam, Kristen dll berkembang di Indonesia. Jadi sejarah dan budaya atau kebudayaan itu sangat berkaitan dan penting untuk dipelajari agar kita tahu mana yang benar-benar budaya asli bangsa Indonesia, dan mana yang campuran (akulturasi/asimilasi). Begitupun juga dengan sejarah budaya atau kebudayaan bangsa lain, tak ada salahnya untuk kita baca sejarahnya.




BAB III
KESIMPULAN

Buku Koentjaraningrat ini diakhiri dengan membedakan antara agama, religi, dan kepercayaan. Ia menggunakan istilah religi untuk istilah agama. Karena menurutnya, memakai istilah religi adalah netral dan menghindari istilah agama yang bukan merupakan bagian dari kebudayaan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar