Perbedaan Budaya
Indonesia dan Jepang
1.
Agama yang dianut orang Jepang
Masyarakat
Jepang mengartikan sebuah agama atau tuhan menjadi sesuatu yang terpisah. Agama
merupakan sesuatu yang paling pribadi dan tidak boleh diusik oleh siapapun.
Oleh karena itu, saat bertemu dengan orang Jepang janganlah kamu menanyakan
atau membicarakan agama dengan mereka.Hal ini akan menganggu pikiran mereka,
dan membuat mereka berkesan bahwa kamu adalah orang yang terlalu selektif dalam
berteman.
2.
Jarang ada air untuk bersuci di toilet
umum
Kamu
mungkin akan kebingungan saat kamu ketoilet dan tidak menemukan air, karena
mungkin hanya terdapat kertas tisu. Jika kamu sudah berpengalaman mungkin bisa
membawa air sendiri dari rumah.
3.
Orang Jepang sangat efisien dalam
menggunakan waktunya
Kamu
mungkin akan menemui masalah besar jika memiliki kedisiplinan yang buruk.
Orang-orang Jeoang terkenal sangat disiplin dalam hal apapun, terutama waktu.
Jika orang Indonesia terkenal dengan kebiasaannya mengulur-ulur waktu, maka
jangan harap kamu bisa melakukan hal yang sama di Jepang. Orang Jepang tidak suka
menunggu dan membuang-buang waktu, karena bagi mereka waktu adalah uang.
4.
Lalu lintas yang tertib
Orang
Jepang juga sangat tertib dalam berlalu lintas. Jadi kemungkinan untuk
mendapatkan kemacetan pun sangat jarang berbeda dengan Jakarta. Dalam kendaraan
umum pun juga akan tertib, jarang sekali kendaraan yang kelebihan muatan atau
penumpang. Hal yang harus selalu diingat saat naik kendaraan umum adalah
mendahulukan orang tua, ibu hamil, orang cacat, tidak boleh berisik, jangan
makan terlalu dekat, jangan membawa terlalu banyak barang, jangan bermake up,
dan jangan menelpon.
5.
Orang Jepang sangat menjaga kebersihan
Jika
kamu ingin membuang sampah, maka perhatikan dulu sekelilingmu apakah terdapat
tempat sampah atau tidak. Jika tidak, maka simpanlah dulu sampai kamu menemukan
tempat sampah. Setelah menemukan tempat sampah buanglah sampah sesuai dengan
jenis sampahnya. Jika kamu tidak melakukan hal ini, bersiaplah untuk berurusan
dengan petugas kebersihan.
6.
Budaya makan dan minum di Jepang
a.
Budaya makan
Jepang
terkenal dengan makanan yang segar dengan cita rasa masih asli, mungkin orang
Indonesia menyebutnya dengan mentah atau setengah matang. Akan tetapi makan
Jepang disebut sebagai The Healthy food in The World karena kesegarannya. Dari
semua masakan Jepang yang paling sulit ditemukan adalah ke Halalan, karena
kebanyakan komposisinya menggunakan bahan dari daging babi.
Saat
akan makan sebaiknya kamu mengucapkan “itadakimasu” dan mengambil sumpit yang
disediakan. Hal yang kurang sopan dan tidak boleh dilakukan saat makan adalah
bersendawa, menancapkan sumpit di nasi, menjilat sumpit, meletakkan sumpit
secara silang, mengaduk sup dengan sumpit, menerima makanan dari orang lain,
menggali makanan, menggunakan untuk menunjuk orang dan memotong makanan. Hal yang
mungkin berbeda dengan budaya kita adalah mengeluarkan suara saat makan sup
merupakan bentuk rasa senang dan menikmati makanan, jika di Indonesia mungkin
itu adalah hal yang kurang sopan.
b. Budaya minum
Teh
dan sake adalah minuman yang sangat terkenal di Jepang.
Aturan
saat minum teh juga harus dipahami, cara duduknya adalah dengan bersimpuh sama
seperti para sinden jawa saat menyanyi di kesenian wayang. Sebelum menengguk
teh, cangkir diletakkan di telapak tangan kiri dan putar cangkir sekitar 180
derajat dengan tangan kanan. Jangan sampai lupa hal ini jika kamu tidak ingin
dianggap tidak sopan, karena motif cangkir harus terlihat yang mengartikan
bahwa kamu benar-benar menikmati tehnya.
Minum
sake sudah menjadi budaya sejak lama di Jepang. Biasanya akan dilakukan setelah
pulang kerja atau di malam hari. Saat minum sake bersama harus menunggu
seseorang mengatakan “kampai”, baru yang lainnya bisa minum. Ketika ingin
menuang sake, hendaknya tuang juga untuk yang lainnya. Jika ada gelas yang
kosong pasti aka nada orang lain yang mengisisnya, jadi jika kamu sudah merasa
pusing dan tidak ingin minum, sebaiknya habiskan sake dalam gelas kamu sampai
acara selesai jangan sekali teguk.
7. Berkomunikasi dengan orang Jepang
a.
Berkenalan
Hal
yang harus diperhatikan saat berkenalan dengan orang Jepang adalah bukan
bersalaman tapi membungkukkan badan terlebih dahulu (Ojigi). Ojigi juga biasa
digunakan dalam berbagai hal seperti beladiri, member salam, member hormat,
meminta maaf, mengucapkan terimakasih, dan lain-lain. Orang Jepang sangat
menghargai privasi jadi janganlah kamu sembarangan berbicara sebaiknya
bicaralah mengenai hal-hal yang ringan.
b.
Berkomunikasi
Saat
berkomunikasi dengan orang Jepang sebaiknya kamu menggunakan kata-kata formal.
Untuk yang sudah akrab mungkin akan berbeda, akan tetapi memang lebih baik
selalu gunakan kata-kata formal. Surat dan bahasa isarat masih sering digunakan
di Jepang meski sudah ada telepon. Jadi semoha hal ini tidak membuatmu kaget.
8. Musim di Jepang
Kamu tentunya sudah tahu bahwa Jepang memiliki
empat jumlah musim yaitu musim semi, musim gugur, musim dingin, dan musim
panas. Tentunya kamu akan senang kalau menjumpai musim semi dan gugur, karena
pemandangan sangat indah. Akan tetapi jika musim dingin suhunya bisa mencapai
-10 derajat C, jadi siapkan jaket tebal karena akan mengeringkan kulit bahkan
membuat kulit pecah-pecah. Untuk musim panas suhunya mencapai 38 derajat C,
jadi pakailah pakaian yang mudah menyerap keringat dan jangan terlalu tebal.
9. Budaya mentraktir
Jika
kamu masih bersekolah atau kuliah kamu akan menjadi orang yang beruntung,
karena kebudayaan yang berkembang jika kamu makan bersama orang yang sudah
bekerja mereka akan mentraktirmu. Orang yang sudah bekerja harus mentraktir
yang masih bersekolah jika sedang makan bersama.
Perbedaan
budaya Indonesia dan china
BUDAYA
INDONESIA
Budaya
Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun
kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka
pada tahun 1945.
Kebudayaan
nasional
Kebudayaan
nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan
nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni:
“
Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya
dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia
Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta
diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam
segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan
pembangunan yang berbudaya. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti
dan Puncak - Puncak Kebudayaan Lama dan Asli bagi Masyarakat Pendukungnya,
Semarang: P&K, 199 ”.
Kebudayaan
nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari
kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin
dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada
kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional,
serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat
dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun
asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah
kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan
daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang
Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama. Nunus Supriadi,
“Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional”. Pernyataan yang tertera pada GBHN
tersebut merupakan penjabaran dari UUD 1945 Pasal 32. Dewasa ini tokoh-tokoh
kebudayaan Indonesia sedang mempersoalkan eksistensi kebudayaan daerah dan
kebudayaan nasional terkait dihapuskannya tiga kalimat penjelasan pada pasal 32
dan munculnya ayat yang baru. Mereka mempersoalkan adanya kemungkinan
perpecahan oleh kebudayaan daerah jika batasan mengenai kebudayaan nasional
tidak dijelaskan secara gamblang. Sebelum di amandemen, UUD 1945 menggunakan
dua istilah untuk mengidentifikasi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional.
Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat
sebagi puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh Indonesia, sedangkan
kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan bangsa yang sudah
berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam
kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah
sadar dan mengalami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur
kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau
hasil invensi nasional.
TARIAN
Tarian
Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya
Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat
dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai
budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui
kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya
sendiri; Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi
kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari
yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan
pemerintah. Untuk keperluan penggolongan, seni tari di Indonesia dapat
digolongkan ke dalam berbagai kategori. Dalam kategori sejarah, seni tari
Indonesia dapat dibagi ke dalam tiga era: era kesukuan prasejarah, era Hindu-Buddha,
dan era Islam. Berdasarkan pelindung dan pendukungnya, dapat terbagi dalam dua
kelompok, tari keraton (tari istana) yang didukung kaum bangsawan, dan tari
rakyat yang tumbuh dari rakyat kebanyakan. Berdasarkan tradisinya, tarian
Indonesia dibagi dalam dua kelompok; tari tradisional dan tari kontemporer.
MUSIK
Identitas
musik Indonesia mulai terbentuk ketika budaya Zaman Perunggu bermigrasi ke
Nusantara pada abad ketiga dan kedua Sebelum Masehi. Musik-musik suku
tradisional Indonesia umumnya menggunakan instrumen perkusi, terutama gendang
dan gong. Beberapa berkembang menjadi musik yang rumit dan berbeda-beda,
seperti alat musik petik sasando dari Pulau Rote, angklung dari Jawa Barat, dan
musik orkestra gamelan yang kompleks dari Jawa dan BaliMusik di Indonesia
sangat beragam dikarenakan oleh suku-suku di Indonesia yang bermacam-macam,
sehingga boleh dikatakan seluruh 17.508 pulaunya memiliki budaya dan seninya
sendiri. Indonesia memiliki ribuan jenis musik, kadang-kadang diikuti dengan
tarian dan pentas. Musik tradisional yang paling banyak digemari adalah
gamelan, angklung dan keroncong, sementara musik modern adalah pop dan dangdut.
Lagu daerah atau musik daerah atau lagu kedaerahan, adalah lagu atau musik yang
berasal dari suatu daerah tertentu dan menjadi populer dinyanyikan baik oleh
rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya. Pada umumnya pencipta lagu daerah
ini tidak diketahui lagi alias noname. Lagu kedaerahan mirip dengan lagu
kebangsaan, namun statusnya hanya bersifat kedaerahan saja. Lagu kedaerahan
biasanya memiliki lirik sesuai dengan bahasa daerahnya masing-masing seperti
Manuk Dadali dari Jawa Barat dan Rasa Sayange dari Maluku. Selain lagu daerah,
Indonesia juga memiliki beberapa lagu nasional atau lagu patriotik yang
dijadikan sebagai lagu penyemangat bagi para pejuang pada masa perang
kemerdekaan. Perbedaan antara lagu kebangsaan dengan lagu patriotik adalah
bahwa lagu kebangsaan ditetapkan secara resmi menjadi simbol suatu bangsa.
Selain itu, lagu kebangsaan biasanya merupakan satu-satunya lagu resmi suatu
negara atau daerah yang menjadi ciri khasnya. Lagu Kebangsaan Indonesia adalah
Indonesia Raya yang diciptakan oleh Wage Rudolf Soepratman.
SENI
Seni
Gambar
Jawa:
Wayang
Sumatera
Utara: Tortor
Seni
Patung
Jawa:
Patung Buto
Bali:
Garuda Wisnu Kencana
Papua:
Asmat
Seni
Suara
Jawa:
Sinden
Sumatera
Utara: Talibun
Gorontalo:
Dikili
Seni
Sastra
Sastra
Indonesia adalah sebuah istilah yang melingkupi berbagai macam karya sastra di
Asia Tenggara. Istilah "Indonesia" sendiri mempunyai arti yang saling
melengkapi terutama dalam cakupan geografi dan sejarah poltik di wilayah
tersebut. Sastra Indonesia sendiri dapat merujuk pada sastra yang dibuat di
wilayah Kepulauan Indonesia. Sering juga secara luas dirujuk kepada sastra yang
bahasa akarnya berdasarkan Bahasa Melayu (dimana bahasa Indonesia adalah satu
turunannya). Dengan pengertian kedua maka sastra ini dapat juga diartikan
sebagai sastra yang dibuat di wilayah Melayu (selain Indonesia, terdapat juga
beberapa negara berbahasa Melayu seperti Malaysia dan Brunei), demikian pula
bangsa Melayu yang tinggal di Singapura.
MAKANAN
Masakan
Indonesia merupakan pencerminan beragam budaya dan tradisi berasal dari
kepulauan Nusantara yang terdiri dari sekitar 6.000 pulau dan memegang tempat
penting dalam budaya nasional Indonesia secara umum dan hampir seluruh masakan
Indonesia kaya dengan bumbu berasal dari rempah-rempah seperti kemiri, cabai,
temu kunci, lengkuas, jahe, kencur, kunyit, kelapa dan gula aren dengan diikuti
penggunaan teknik-teknik memasak menurut bahan dan tradisi-adat yang terdapat
pula pengaruh melalui perdagangan yang berasal seperti dari India, Tiongkok,
Timur Tengah, dan Eropa. Pada dasarnya tidak ada satu bentuk tunggal
"masakan Indonesia", tetapi lebih kepada, keanekaragaman masakan
regional yang dipengaruhi secara lokal oleh Kebudayaan Indonesia serta pengaruh
asing. Sebagai contoh, beras yang diolah menjadi nasi putih, ketupat atau
lontong (beras yang dikukus) sebagai makanan pokok bagi mayoritas penduduk
Indonesia namum untuk bagian timur lebih umum dipergunakan juga jagung, sagu,
singkong, dan ubi jalar. Bentuk lanskap penyajiannya umumnya disajikan di
sebagian besar makanan Indonesia berupa makanan pokok dengan lauk-pauk berupa
daging, ikan atau sayur disisi piring.
BUDAYA
CINA
Budaya
Cina (bahasa Tionghoa: 中国文化;
Hanzi tradisional: 中國文化;
bahasa Tionghoa: Zhōngguó wénhuà) adalah satu dari budaya paling tua dan
kompleks di dunia . Wilayah penyebaran dominan budaya ini meliputi daerah
geografis yang luas dengan kebiasaan dan tradisi yang sangat bervariasi antara
kota dan provinsi di Cina.
TARIAN
TRADISIONAL CINA
Tarian
Tradisional Cina atau secara singkat Tarian Cina (Hanzi sederhana: 中国传统舞蹈):
adalah kumpulan tarian dari negeri Cina yang awalnya adalah ritual pemujaan dan
penghormatan Dewa Mitologi Cina seperti tercatat pada Sejarah Musim Semi dan
Gugur oleh Tuan Lu oleh Lu Buwei. Tujuan keagamaan itu kemudian berkembang
menjadi bentuk hiburan dalam bentuk sekelompok wanita yang menghibur tamu pada
acara jamuan kenegaraan dan akhirnya menjadi bentuknya yang sekarang.Cina
adalah negara dengan banyak ragam budaya yang memiliki 56 suku. Setiap suku
memiliki kebudayaan dan tarian masing-masing.Tarian Tradisional Cina
menggabungkan semua elemen dari tarian masing-masing etnik, Opera Cina, Kungfu
dan opera rakyat. Hasilnya adalah apa yang kita sekarang kenal dengan Tarian
Tradisional Cina yang sudah melewati pengembangan dan peremajaan lebih dari
ratusan tahun. Beberapa contoh tarian yaitu:
Barongsai
Yangge
Tari
Dunhuang
MUSIK
Alat
Musik Tradisional Alat musik tradisional Cina secara sederhana dapat
digolongkan sebagai berikut: Alat musik gesek Erhu = Rebab China, badannya
menggunakan kulit ular sebagai membran, menggunakan 2 senar, yang digesek
dengan penggesek terbuat dari ekor kuda Gaohu = Sejenis dengan Erhu, hanya
dengan nada lebih tinggi Gehu = Alat musik gesek untuk nada rendah, seperti
Cello Banhu = Rebab China, dengan badan terbuat dari batok kelapa dengan papan
kayu sebagai membrannya Alat musik petik Alat musik ini memiliki banyak senar,
cara memainkannya dengan memukul Liuqin = Alat musik petik kecil bentuknya
seperti buah pir dengan 4 senar Yangqin = dengan stik bambu sebagai pemukulnya
Pipa = Alat musik petik berbentuk buah pir dengan 4 atau 5 senar Ruan = Alat
musik petik berbentuk bulat dengan 4 senar Sanxian = Alat musik petik dengan
badan terbuat dari kulit ular dan dengan leher panjang, memiliki 3 senar
Guzheng = Kecapi yang memiliki 16 - 26 senar Konghou = Harpa China Alat musik
tiup Dizi = Suling dengan menggunakan membran getar Suona = Terompet China
Sheng = Alat musik yang menggunakan bilah logam dengan tabung-tabung bambu
sebagai penghasil suara Xiao = Suling Paixiao = Pipa pen Alat musik pukul (
perkusi ) Paigu = Gendang yang terdiri dari satu set 4 atau lebih. Dagu =
Tambur besar. Chazi = Simbal, cengceng. Luo = Gong. Muyu = Kecrek terbuat dari
kayu.
SENI
Pakaian
bangsa China Sejarah kehadiran kaum China bermula dengan berkembangnya Melaka
sebagi pusat perdagangan, diikuti Pulau Pinang dan Kula Lumpur. Kehadiran
mereka ini membawa bersama bukan sahaja barangan dagangan untuk tukaran, tetapi
jua adat resam, budaya dan corak pakaian tradisional mereka yang kemudiannya
disesuaikan dengan suasana tempatan. Busana klasik China yang asalnya
berlapis-lapis, sarat dengan sulaman benang emas dan sutera, kini masih boleh
dilihat dengan diubahsuai mengikut peredaran masa dan kesesuaian. Jubah Labuh,
Cheongsam, Baju Shanghai dan Samfoo kekal dipakai di dalam majlis dan upacara.
Kebanyakannya masih dihasilkan dari negeri China menggunakan pabrik sutera dan
broked yang berwarna terang dengan ragamhias benang emas dan perak.
Bahasa
Bahasa China lisan terdiri daripada sebilangan dialek Cina sepanjang sejarah.
Ketika Dinasti Ming, bahasa Mandarin baku dinasionalkan. Sengguhpun begitu,
barulah ketika zaman Republik China pada awal abad ke-20 apabila kelihatan
apa-apa hasil yang nyata dalam memupuk satu bahasa seragam di China. Pada zaman
kuno, bahasa China Klasik menjadi standard penulisan selama beribu-ribu tahun,
tetapi banyak terhad kepada golongan sarjana dan cendekiawana. Menjelang abad
ke-20, jutaan rakyat, termasuk yang di luar kerabat diraja.
MASAKAN
Hidangan
atau masakan yang sering ada saat Imlek adalah Ikan,Ayam,Mi,dan lainnya. Masing
masing makanan memiliki makna atau simbolisasi tersendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar