Ilmu Budaya Dasar
“Manusia dan keindahan & Cinta dan kasih”

Dibuat
Oleh:
Muhammad
Ferial Fahlevi
1IA08
54415597
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN
TEKNIK INFORMATIKA
Mata
Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Nama
Dosen : Edi Fakhri
Manusia
dan keindahan
A.
Keindahan
Kata keindahan berasal
dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya.
Keidahan identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah
keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya
tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak
indah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera
perseorangan, waktu dan tempat, kedaerahan, selera mode, kedaerahan atau lokal.
a. Apakah
keindahan itu?
Keindahan adalah suatu
konsep yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas dan baru akan jelas jika
dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya.
Keindahan adalah
sifat-sifat yang merujuk kepada sesuatu yang indah di mana manusia
mengekspresikan perasaan indah tersebut melalui berbagai hal yang mengandung
unsur estetis yang dinilai secara umum oleh masyarakat.
Keindahan sebagai suatu kualitas
abstrak, menggambarkan sesuatu yang kontemporer dan bersifat nonrealistic di
mana sang pencipta karya menggambarkan sesuatu yang tidak bisa dimengerti
secara umum dan tidak sesuai dengan realita.
Keindahan sebagai
kualitas abstrak menggambarkan suatu bentuk dalam yang keindahan di mana
keindahan tersebut bersifat eksklusif dan hanya dapat dimengerti oleh orang
yang menciptakan keindahan tersebut berdasarkan apa yang dipahaminya.
Keindahan sebagai benda
tertentu yang menunjukkan keindahan keindahan memiliki konsep pemahaman dan
nilai yang berbeda dengan kualitas abstrak di mana benda yang dimaksud dalam
hal ini adalah sesuatu yang mewakili keindahan secara umum dan dapat dengan
mudah diterima maupun dipahami oleh masyarakat.
1. Keindahan
dalam arti luas.
Keindahan dalam arti luas
mengandung pengertian ide kebaikan. Misalnya Plato menyebut watak yang indah
dan hukum yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai
sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.
·
Jadi pengertian yang seluas-Iuasnya
meliputi :
o
keindahan seni
o
keindahan alam
o
keindahan moral
o
keindahan intelektual.
2. Keindahan
dalam arti estetik murni.
Keindahan dalam arti
estetik murni menyangkut pengalaman estetik seorang dalam hubungannya dengan segala
sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan
dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.
Keindahan dalam arti yang
terbatas, me~punyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut
bendabenda yang dapat -diserap dengan penglihatan, yakni berupa keindahan
bentuk dan warna. keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebalikan
dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa
keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu
benda dan di antara benda itu dengan si pengarnat.
B.
Hubungan manusia dengan keindahan
Manusia dan Keindahan
memang tidak dapat dipisahkan, manusia yang memiliki komponen yang secara
otomatis dimiliki ketika lahir (nafsu,akal,hati) memiliki hasrat untuk mencari
keindahan itu sendiri. Oleh karena itu, kita perlu melestarikan bentuk dari
keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni
suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu
kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur
politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman
manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan
budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian
hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Manusia yang menikmati
keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman keindahan
biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak
terbatas pada dua bidang tersebut. Keindahan tersebut pada dasarnya adalah
almiah. Alam itu ciptaan Tuhan.
Manusia
dan Cinta Kasih
A.
Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa
Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada)
atau rasa sayang (kepada). Sedangkan kata kasih adalah perasaan sayang atau
cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih
hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta
kasih dapat diartikan sebagai rasa sayang kepada seseorang yang disertai dengan
menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta dan kasih
mengandung arti yang hampir mirip, namun terdapat perbedaan diantara keduanya. Cinta
lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keduanya:
dengan kata lain bersumber dari cinta itulah kasih dapat diwujudkan secara
nyata.
B.
Cinta menurut ajaran agama
Cinta
diri
Cinta diri erat kaitannya
dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup mengembangkan
potensi dirinya. Ia pun mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan
pada dirinya. Sebaliknya ia membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk
hidup, berkembang, dan mengaktualisasikan dirinya. Ia juga membenci segala
sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit, dan mara bahaya. Al-Qur’an
telah mengungkapkan cinta alamiah manusia dalam dirinya sendiri.
Cinta kepada sesama
manusia
Didalam Al-quran telah
tercantum bahwa kita harus mencintai oranglain seperti kita mencintai diri
sendiri dan adanya larangan bahwa jangan mencintai diri sendiri dengan
berlebihan, karena dapat menimbulkan sifat egois.
Cinta seksual
Dorongan seksual
melakukan suatu fungsi penting, yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan
jenis. Lewat dorongan seksualah terbentuk keluarga. Dari keluarga terbentuk
masyarakat dan bangsa. Dengan demikian bumi pun menjadi ramai. Bangsa-bangsa
saling kenal mengenal, kebudayaan berkembang, dan ilmu pengetahuan dan industri
menjadi maju. Namun ingat bahwa islam menyerukan pengendalian dan penguasaan
cinta, lewat pemenuhan dorongan seksual dengan cara yang sah yaitu dengan
perkawinan.
Cinta kebapakan
Biasanya cinta kebapakan
nampak dalam perhatian seorang bapak pada anak-anaknya, asuhan, nasehat, dan
pengarahan yang diberikan kepada mereka, demi kabaikan dan kepentingan mereka
sendiri.
Cinta kepada Allah
Puncak cinta manusia yang
paling bening, jernih, dan spiritual ialah cinta kepada Allah dan kerinduannya
kepada-Nya. Tidak hanya dalam sholat, pujian dan doanya saja tetapi juga dalam
semua tindakan dan tingkah lakunya. Semua tingkah laku dan tindakannya
ditujukan kepada Allah, mengharapkan penerimaan dan ridha-Nya.
Cinta kepada Rasul
Rasul yang diutus Allah
sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkat kedua setelah
cinta kepada Allah. Ini dikarenakan Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia
baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar